feri yunizar
Kamis, 15 Juli 2010
DOWNLOAD BROSUR LAPTOP MURAH
Rabu, 14 Juli 2010
KATA-KATA MUTIARA PENDIDIKAN
Pendidikan bukan persiapan untuk hidup
Pendidikan adalah hidup itu sendiri
(John Dewey)
Tujuan pendidikan adalah mempersiapkan generasi muda
Untuk mendidik diri mereka sendiri seumur hidup mereka.
(Robert Maynard Hutchins)
Pendidikan bukanlah sesuatu yang diperoleh seseorang,
Tapi pendidikan adalah sebuah proses seumur hidup
(Gloria Steinem)
Yang hebat didunia ini bukanlah tempat dimana kita berada
Melainkan arah yang kita tuju
(Oliver Wendell Holmes)
Arah yang diberikan pendidikan
Untuk mengawali hidup seseorang akan menentukan masa depannya
(Plato)
Murid yang dipersenjatai dengan informasi
Akan selalu memenangkan pertempuran
(Meladee McCarty)
Seorang Guru
Menggandeng tangan, Membuka pikiran
Menyentuh hati, Membentuk masa depan
Seorang Guru berpengaruh selamanya
Dia tidak pernah tahu kapan pengaruhnya berakhir
(Henry Adam)
Kebajikan atau pengetahuan saja takkan cukup sebagai modal menjadi Guru
Anugrah mengajar adalah bakat yang khas dan melibatkan kebutuhan
Serta hasrat dalam diri sang Guru sendiri.
(John Jay Chapman)
Salah satu tanda seorang pendidik yang hebat
Adalah kemampuan memimpin murid-murid
Menjelajahi tempat-tempat baru
Yang bahkan belum pernah didatangi sang pendidik
(Thomas Groome)
Mengajar berarti belajar lagi
(Oliver Wendell Holmes)
Guru biasa memberitahukan
Guru baik menjelaskan
Guru ulung memeragakan
Guru hebat mengilhami
(William Arthur Ward)
Aku menyentuh masa depan. Aku mengajar
(Christa McAuliffe)
Kita tidak selalu bisa membangun masa depan bagi generasi muda
Tapi kita bisa membangun generasi muda untuk masa depan.
( Franklin D Roosevelt)
Kita tidak bisa mengajari orang apapun
Kita hanya bisa membantu mereka menemukannya di dalam diri mereka
(Galileo Galilei)
Jika kau memberi tahu mereka
Mereka hanya akan melihat gerakan bibirmu
Jika kau menunjukan kepada mereka
Mereka akan tergoda untuk melakukannya sendiri
(Maria Montessori)
PENTINGNYA POLA HIDUP SEHAT
Pepatah latin, men sana incorpore sano, kiranya tepat mengawali tulisan ini. “Di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat” menjadi suatu sarana untuk mengukur kesehatan tubuh pada manusia. Kesehatan adalah kebutuhan setiap manusia. Tubuh normal manusia sudah memiliki daya tahan yang baik karena berfungsi untuk menghindari bakteri yang tidak cocok untuk tubuh. Menurut salah seorang pakar mikrobiologi: “Ada tiga faktor yang mempengaruhi kesehatan tubuh manusia yaitu hospes (manusia), agent (bakteri), dan environment (lingkungan)’. Kesehatan tubuh manusia tercipta ketika ketiga faktor tersebut seimbang. Seandainya saja salah satu dari ketiga faktor tersebut tidak lengkap atau salah satunya mengalami kerusakan, tubuh manusia akan mengalami sakit.
Betapa rapuhnya tubuh manusia sehingga berbagai usaha mesti dilakukan untuk tetap menjaga kesehatannya. Kesadaran akan arti penting dari kesehatan berarti mencerminkan kehendak akan adanya kecintaan terhadap tubuh. Kecintaan yang dimaksudkan adalah mau merawat, menjaga, serta menyayangi tubuh yang telah diberikan oleh Tuhan. Hal ini akan terlihat jelas melalui perawatan kesehatan yang terus terjaga. Seringkali, orang baru menyadari arti kesehatan ketika sedang mengalami sakit. Kesibukan sehari-hari sering kali membuat kita mudah untuk melupakan betapa pentingnya arti kesehatan. Memang, kesehatan bukanlah segala-galanya, tetapi kita perlu juga menyadari bahwa segala-galanya menjadi tidak akan berarti lagi jika tubuh kita tidak sehat.
Yang menjadi persoalan saat-saat ini adalah adanya begitu banyak orang yang mengalami sakit? Atas persoalan dasar tersebut, saya mencoba mengerucutkannya dalam kehidupan para imam. Pertanyaan dasar yang coba saya angkat adalah mengapa banyak imam yang sakit. Dalam tulisan ini, saya ingin berbagi pengalaman, omong-omong tentang kesehatan para imam (rohaniwan/wati). Pertanyaan tersebut tidak bermaksud menolak atau menghindari realitas sakit yang dapat dialami oleh siapapun. Namun, saya mencoba menggagas dan memberi informasi atas pertanyaan dasar mengapa banyak imam kita yang sakit.
Mengapa banyak imam kita yang sakit ?
Ada umat bertanya kepada salah seorang imam, “Apakah ada syarat tes kesehatan yang harus dipenuhi oleh seorang calon imam sebelum ia diterima di Seminari Menengah?” “Tentu saja ada”, jawab imam itu. Pertanyaan tersebut rupanya lahir dari suatu kegelisahan atau fenomena atas lemahnya kesehatan para imam sekarang ini. Tidak jarang kita mendengar berita bahwa salah seorang imam kita masuk rumah sakit entah sakit ringan maupun berat. Memang, kita tidak dapat memungkiri bahwa penyakit dapat menyerang siapapun, kapanpun, dan dimanapun, termasuk para imam. Para imam toh juga seorang manusia.
Apabila kita lihat secara mendalam, kehidupan para imam tidak jauh berbeda dengan dinamika hidup umat pada umumnya. Para imam hidup dari umat. Keberlangsungan hidupnya tergantung pada umat. Seperti yang kita ketahui bahwa umat ingin memberikan yang terbaik bagi gembalanya misalnya dalam hal makanan yang disajikan kepada para imam. Menu-menu yang tersaji adalah menu-menu istimewa. Selain itu, perhatian umat terhadap kesehatan para imam atau gembalanya pun begitu besar. Dalam paroki saya sekarang ini (Paroki Pekalongan), ada kelompok ibu-ibu yang sungguh memperhatikan kesehatan para imamnya, entah dengan mengontrol makanan, menyediakan tenaga medis khusus bagi imam, dsb. Tetapi mengapa banyak imam kita yang sakit?
Saya akan menjawabnya dengan mengelompokkannya dalam beberapa point, sejauh pengenalan saya. Pertama, lemahnya pola hidup sehat. Omong-omong soal kesehatan tidak pernah lepas dari si empunya tubuh itu sendiri. Artinya, kesehatan menjadi tanggungjawab setiap pribadi. Setiap pribadi mestinya memiliki pengertian, pemahaman yang lebih terhadap tubuhnya sendiri. Kelemahan yang selama ini menjadi gejala atau indikasi dari munculnya penyakit adalah pola makan yang kurang seimbang dan gaya hidup. Penyakit satu orang imam tidak bisa digeneralisir untuk semua penyakit yang diderita oleh imam yang lain. Karya pelayanan para imam terkadang menguras waktu dan tenaga. Saking sibuknya, seorang imam bisa sampai lupa makan, kurang istirahat dan kurang berolahraga. Hal ini bisa menyurutkan daya tahan tubuh yang berperan sebagai modal utama kesehatan tubuh. Oleh karena itu, lemahnya daya tahan tubuh dapat disebabkan oleh perilaku yang salah terutama pola makan yang tidak teratur, malas olah raga, gila dalam karya (terlalu berlebihan dalam karya pelayanan sampai melalaikan kesehatan diri), dan berbagai perilaku buruk lainnya.
Kedua, Kesibukan para imam yang menguras daya tahan tubuhnya. Para imam disibukkan dengan berbagai pekerjaan. Kesibukan dalam karya tanpa memperhatikan jeda atau istirahat mampu melemahkan daya tahan tubuh seseorang. Selain itu, daya tahan tubuh yang lemah juga dibarengi dengan faktor-faktor internal yang lain seperti emosi yang labil, mudah marah, mudah stres, dsb. Kedua hal tersebut sangat berpengaruh bagi kesehatan seseorang, dalam hal ini imam.
Mengubah paradigma tentang hidup sehat
Dalam kesempatan pertemuan imam balita, Minggu, 31 Agustus 2008 yang lalu, dalam tema “Revitalisasi Our Health, Becoming Doctor Ourselves” dilontarkan pertanyaan, “Sehatkah Anda hari ini?”[2] Ada beberapa point yang menjadi gambaran ideal agar kesehatan tetap terjaga, antara lain dengan keterbebasan dari stres dan depresi, olah raga secara teratur, membatasi makanan-makanan yang berlemak, istirahat yang cukup, serta pengaturan berat badan dengan baik. Keteraturan dan kesetiaan dalam membangun hidup sehat adalah kunci yang bisa kita pegang untuk tetap menjaga kesehatan tubuh.
Persoalan mengenai banyak imam kita yang sakit mengundang kita semua untuk berani menentukan langkah, bukan semata-mata pencegahan tetapi mulai sedari dini dengan membangun kebiasaan untuk hidup sehat. Kebiasaan-kebiasaan membangun hidup sehat dapat dilihat dalam contoh seperti ini: seorang imam memiliki waktu khusus untuk berolahraga, entah bulu tangkis, tenis, jalan kaki, renang dll. Seorang imam meluangkan waktu untuk istirahat secara teratur, mengkonsumsi makanan secara baik dan teratur. Kita dapat belajar juga dari sekumpulan ibu-ibu di paroki saya yang rutin mengadakan senam pagi setelah misa. Mereka memiliki mimpi tentang hidup sehat. Olahraga bukan sebagai pencegahan atas suatu penyakit, tetapi sarana bantu atau jalan untuk hidup sehat.
Oleh karena itu, setiap orang hendaknya menjadi dokter bagi dirinya sendiri. Ia menjadi proaktif dalam menjaga kesehatan tubuhnya sendiri. Seorang yang proaktif tidak menunggu sakit untuk diobati.
Akhirnya saya tidak ingin membuat kesimpulan atas berbagai sharing di atas. Namun, suatu realita bahwa ada begitu banyak orang yang sakit, tidak hanya imam, adalah ada pada soal penataan diri, pembangunan ritme hidup yang baik. Walau bagaimanapun juga hidup sehat merupakan suatu pilihan…..!!!
PENTINGNYA KEBUGARAN JASMANI BAGI SISWA
A. KEBUGARAN JASMANI
Ada dua manfaat atau maksud mengapa kita mengukur kesegaran jasmani seseorang.
• Untuk mengetahui kondisi/status kesegaran jasmani seseorang, sekaligus menentukan program latihan yg sesuai untuk memelihara atau meningkatkan kesegaran jasmani
• Untuk mengevaluasi keberhasilan maupun kegagalan program latihan fisik.
Beberapa bentuk tes dan pengukuran dapat digunakan untuk mengukur atau mengetes kesegaran jasmani seseorang secara sederhana dan dapat dipakai sebagai penentu bagi siapa saja yang menginginkannya.
Kebugaran (kesegaran) jasmani merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Seriap orang membutuhjan kesegaran jasmani, baik masyarakat, wiraswasta, PNS, ABRI, Polri. Semua ini sebagian besar kurang memahami apa yang dimaksud dengan kesegaran jasmani, apa manfaat kesegaran jasmani, dan komponen apa saja yang terkandung di dalam kesegaran jasmani.
Pemerintah telah menyadari, walaupun masyarakat kurang memahami hal-hal tersebut diatas, tetapi pemerintah sudah berusaha memperhatikan betapa pentingnya kesegaran jasmani, sehingga pemerintah dengan salah satu cara mencanangkan slogan, yaitu “ Memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat”.
Perhatian pemerintah tidak hanya sampai pada selogan semata tetapi pemerintah sudah mempersiapkan diri langkah-langkah untuk meletakan dasar kesegaran jasmani sejak usia dini. Adapun langkah-langkah tersebut, yaitu membiasakan anak sejak masih disekolah dasar (SD) secara rutinitas melakukan Senam Pagi Indonesia (SPI), Senam Kesegaran Jasmani (SKJ), dan Senam Ayo Bersatu. Semua ini merupakan usaha nyata dari pemerintah untuk meningkatkan kesegaran jasmani, disamping masih ditunjang oleh beberapa faktor yang lain.
Anak-anak, Remaja, Dewasa dan Lansia, secara individu jarang sekali yang mengetahui status kesegaran jasmaninya (Baik Sekali, Baik, Sedang, Kurang, maupun Kurang Sekali), dikarenakan mereka tidak mengetahui caranya ataualat untuk tes kesegaran jasmani. Sehingga mereka tidak berusaha mempertahankan maupun meningkatkan kesegaran jasmaninya.
Tes untuk mengetahui kesegaran jasmani sebenarnya banyak macamnya, misalnya; Harvad Step Test, Cooper, ACSPFT (Asia Committee on the Standardization of Physical Fitness Test), TKJI (Tes Kesegaran Jasmani Indonesia) dan lain sebagainya. Semua tes kesegaran jasmani tersebut mempunyai ciri berbeda.
1. Kebugaran Jasmani/ Kesegaran Jasmani
Berbicara mengenai kesegaran jasmani, maka persepsinya adalah badan yang segar. Banyak cara yang dapat ditempuh untuk mendapatkan, salah satu diantaranya adalah dengan berolahraga. Oleh karena itu olahraga dapat dijadikan sebagai bagian dari kehidupan, sehingga tidak salah apabila orang mengatakan jangan harap kondisi fisik menjadi optimal dan tetap segar jika tubuh tidak aktif bergerak. Fisik yang tidak aktif bergerak akan merangsang tubuhnya menjadi hipokinetik.
Kesegaran adalah kondisi fisiologis atau kapasitas fisiologis yang dapat menunjukan peningkatan kualitas hidup (Fox, E.L. at. Al.. 1987: 6). Menurut Bouchard, C. et. Al. (1990:6) kesegaran dibagi menjadi 2 macam, yaitu: (1) kesegaran fisik, dan (2) kesegaran mental.
Menurut Henkel, B.O. et. Al. (1997: 112) kesegaran jasmani merupakan kemampuan kerja yang ditentuka oloh kekuatan, daya tahan, dan koordinasi. Masing-masing komponen akan mengalami perubahan yang disebabkan oleh usia biologis seseorang, jenis kelamin, status kesehatan, dan anatomi serta biokimianya. Lagi pula terdapat tingkat karakteristik khusus yang selalu mengalami perubahan melalui pertumbuhan dam perkembangan. Pengaruh kekuatan dan adanya motivasi dapat digunakan untuk mengukur kesegaran seseorang dan dapat dapat dilakukan secara sederhana.
Suharto, dkk. (200: 1) menyatakan bahwa segaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melakukan tugas sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti.
Kesegaran jasmani hakekatnya berkaitan dengan kondisi fisik seseorang dalam melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dalam watu yang relatife lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih memiliki cadangan tenaga untuk melakukan aktivitas lainnya. Menurut President’s Council On Physical Fitness and Sport menyatakan bahwa kesegaran jasmani adalah kemampuan utnuk menlakukan kegiatan sehari-hari dengan penuh vitalitas dan kewaspadaan tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih cukup energy untuk bersantai pada waktu luang dan manghadapi hal-hal yang sifatmya darurat (Iskandar Z. Adisapoetra, dkk., 1999: 4)
Kesegaran jasmani dibagi menjadi 3 kategori, yaitu: (1) kesegaran jasmani statis (static), artinya adalah keadaan yang terbebas dari kecacatan dan penyakit, (2) kesegaran jasmani dinamis atau fungsional, artinya kemampuan untuk melakakukan pekerjaan fisik yang berat, dan (3) kesegaran jasmani keterampilan motorik, artinya adalah kemampuan untuk melakukan gerakan koordinasi yang kompleks.
Menurut Rusli Lautan (1999:62) kesegaran jasmani memiliki 2 aspek, yaitu: (1) kesegaran yang berkaitan dengan kesehatan, dan (2) kesegaran yang berkaitan dengan performance. Adapun pendapat lain yang dikemukakan oleh Iskandar Z. Adisapoetra, dkk. (1999: 62) kesegaran jasmani terdiri atas 2 komponen dan yang paling berkaitan, yaitu kesegaran statis (static fitness) dan kesegaran dinamis (dynamic fitness). Kesegaran dinamis dibagi menjadi 2 kategori, yaitu (1) kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan (health related fitness), dan (2) kesegaran jasmani yang berhubungan dengan ketrampilan (skill related fitness). Komponen-komponen kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan diperlukan oleh karyawan, tenaga kerja dan masyarakat, selain itu mempertahankan kesehatan, mengatasi stress lingkungan, juga untuk melakukan aktifitas sehari-hari. Adapun komponen kesegaran jasmani yang berhubungan dengan ketrampilan diperlukan oleh karyawan, tenaga kerja dam masyarakat untuk melakukan aktifitas yang berkaitan dengan pekerjaan dan kemandirian berupa kegiatan sehari-hari.
Kesegaran jasmani dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu (1) berlatih dengan teratur, (2) factor genetic, dan (3) kecukupan gizi. Antara kesehatan dan keegaran jasmani itu ada kaitannya. Seseorang yang memiliki kebugaran jasmani yang baik, sudah tentu dia akan memiliki derajat kesehatan yang baik (Rusli Lautan, 1999: 61).
2. Pengertian Kebugaran Jasmani
Ada pun Pengertian Kebugaran Jasmani Menurut Beberapa Pakar adalah sebagai berikut ini :
Menurut R.S Hadi Sanjaya (1993 : 1) Kebugaran Jasmani atau dalam bahasa inggrisnya physical fitness adalah kemampuan seseorang untuk melakukan pekerjaan berat sehari-hari dengan mudah tanpa rasa lelah dan mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggang atau untuk keperluan yang sewaktu-waktu dapat digunakan. Menurut Djoko Pekik Irianto (2000 : 2¬) Kebugaran fisik (physical fitness) kemampuan seseorang untuk melakukan kerja sehari-hari secara efisien tanpa timbul kelelahan yang berlebihan sehingga masih dapat menikmati waktu luangnya. Kebugaran Jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melakukam tugas sehari-hari dengan penuh kesungguhan dan tanggung jawab, tanpa memiliki rasa lelah dan penuh kesungguhan untuk menikmati penggunaan waktu luang dan menghadapi berbagai bahaya dimasa mendatang (Muhammad Ichsan, 1988 : 52).
Kesegaran jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Untuk dapat mencapai kondisi kesegaran jasmani yang prima seseorang perlu melakukan latihan fisik yang melibatkan komponen kesegaran jasmani dengan metode latihan yang benar.
Kondisi tubuh yang berhubungan dengan kemampuan dan kesanggupan seseorang untuk melaksanakan suatu kegiatan dengan menggunakan kekuatan, daya kreasi dan daya tahan dengan efisiensi tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Disadari atau tidak kebugaran jasmani merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia. Karena kebugaran jasmani senyawa dengan hidup manusia. Kebugaran jasmani akan memberikan corak hidup manusia (Depdikbud, 1996 : 3). Menurut Engkos Kosasih (1985 : 10) Kebugaran Jasmani adlah suatu keadaan seseorang yang mempunyai kekuatan (strength) kemampuan (ability), kesanggupan dan daya tahan untuk melakukan pekerjaan dengan efisien tanpa kelelahan yang berarti. Kebugaran Jasmani adalah kemempuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti (Depdikbud, 1996 : 1). Menurut Arma Abdoellah dan Agus Manadji (1994 : 146) Kebugaran jasmani adalah kemampuan untuk melakukan tugas sehari-hari dengan semangat, tanpa rasa lelah yang berlebihan dan dengan penuh energi melakukan dan menikmati kegiatan waktu luang dan dapat menghadapi keadaan darurat bila datang. Menurut Sadoso Sumosardjuno (1996 : 9) Kebugaran Jasmani adalah kemampuan untuk menunaikan tugas sehari-hari dengan gampang tanpa rasa lelah yang berlebihan, serta masih mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggang dan untuk keperluan yang mendadak.
Menurut Junusul Hairy yang dikutip dari Charles T. Kuntzleman (1989 : 9) Kebugaran Jasmani adalah kemampuan untuk melaksanakan tugas sehari-hari dengan giat dan penuh kewaspadaan, tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan dengan energi yang cukup untuk menikmati waktu senggang dan menghadapi hal-hal yang darurat yang tak terduga sebelumnya. Kebugaran Jasmani (physical fitness) merupakan satu aspek fisik dari kebugaran menyeluruh (total fitness). Kebugaran jasmani disebut juga kesegaran jasmani atau kesempatan jasmani. Istilah kesegaran sering disebut untuk menyebut benda, sedangkan kesempatan jasmani sering dipakai dikalangan militer. Dalam pembentukan jasmani digunakan istilah kebugaran jasmani (Suharjana, 2004 : 3). Menurut Wahjoedi (2003 : 26) Kebugaran Jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melakukan aktifitas sehari-hari dengan giat, mudah, efisien, dan tanpa mengalami kelelahan yang berarti, serta dengan cadangan energy yang tersisa masih mampu untuk menikmati waktu luang dan menghadapi hal-hal yang tidak terduga.
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan dari bacaan diatas bahwa kebugaran jasmani sangatlah penting bagi kita, karena dengan bugarnya tubuh kita, kita dapat melakukan berbagai aktivitas yang kita inginkan. Tidak hanya itu dengan status kebugaran yang baik maka akan dapat melakukan kegiatan sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan adalah sebisamungkin kita menjaga agar tubuh tetap dalam keadaan bugar, agar dapat melakukan aktivitas dengan baik. Dan kebugaran jasmani harus tetap dijaga dan diharapkan dapat terus ditingkatkan lewat aktivitas olahraga.